Larangan Mendahului Imam
16.11 | Author: Abu Nabilah Al Makassary
Asy Syeikh Ali bin Yahya Al Haddadi hafidzahullah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan imam di dalam sholat untuk diikuti oleh makmum, agar seluruh gerakan makmum mengikuti gerakan imamnya, tidak mendahului dan tidak bersamaan, tetapi makmum melakukan gerakan setelah imamnya. Sehingga seorang makmum tidak bertakbir sampai imam bertakbir, tidak ruku’ sampai imam ruku’, tidak mengangkat kepalanya(dari ruku’) sampai imam mengangkat kepalanya, tidak sujud sampai imam sujud, serta tidak mengangkat kepalanya dari sujud sampai imam mengangkat kepalanya dari sujud.
Nabi Sallalahu Alaihi Wasallam bersabda :
إنما جعل الإمام ليؤتم به فإذا كبر فكبروا ولا تكبروا حتى يكبر وإذا ركع فاركعوا ولا تركعوا حتى يركع وإذا قال سمع الله لمن حمده فقولوا اللهم ربنا لك الحمد وإذا سجد فاسجدوا ولا تسجدوا حتى يسجد وإذا صلى قائما فصلوا قياما وإذا صلى قاعدا فصلوا قعودا أجمعون
“Hanyalah dijadikan Imam untuk diikuti, apabila imam bertakbir, maka bertakbirlah kalian (para makmum) dan janganlah kalian bertakbir sampai imam bertakbir. Apabila imam ruku’ maka ruku’lah kalian (para makmum) dan janganlah kalian ruku’ sampai imam ruku’. Apabila imam mengucapkan “samiallahu liman hamidah”(Allah mendengar orang yang memuji-Nya), hendaklah kalian mengucapkan “Allahumma Rabbana lakal hamdu”(wahai Allah, Engkaulah Rabb kami dan bagi-Mu lah segala pujian). Dan apabila imam sujud, maka sujudlah kalian (para makmum), dan janganlah kalian sujud sampai imam sujud. Apabila imam sholat dalam keadaan berdiri, maka kalian pun(para makmum) sholat dalam keadaan berdiri. Dan jika imam sholat dalam keadaan duduk, maka kalian(para makmun)pun sholat dalam keadaan duduk.(HR. Abu Dawud no. 511).

Sungguh para sahabat radiyallahu anhum ajma’in begitu menjaga petunjuk Nabi tersebut, mereka mengamalkannya dengan sempurna. Dari Al Bara’ bin Azib Radiyallahu anhu berkata :
كنا نصلي خلف النبي صلى الله عليه مسلم فإذا قال "سمع الله لمن حمده" لم يحن أحد منا ظهره حتى يضع النبي صلى الله عليه و سلم جبهته على الأرض
Kami dulu sholat dibelakang Nabi sallalahu alaihi wasallam, apabila beliau mengucapkan “samiallahu liman hamidah” maka tidak seorangpun diantara kami yang membungkuk (untuk sujud) sampai Nabi Sallalahu Alaihi Wasallam meletakkan dahinya di tanah(sujud)(muttafaq alaih)

Demikian pula Amru’ bin Huraits Radiyallahu anhu berkata :
صليت خلف النبي صلى الله عليه و سلم الفجر فسمعته يقرأ { فلا أقسم بالخنس الجوار الكنس } وكان لا يحني رجل منا ظهره حتى يستتم ساجدا
“ Saya sholat subuh dibelakang Nabi Sallalahu Alaiahi Wasallam, dan saya mendengar beliau membaca  فلا أقسم بالخنس الجوار الكنسdan tidak seorangpun diantara kami yang membungkuk (untuk sujud) sampai Nabi Sallalahu Alaihi Wasallam menyempurnakan sujudnya. (HR. Muslimno. 732).

Adapun di zaman ini, yang banyak kita saksikan diberbagai masjid, para makmum terkadang bersamaan dengan imamnya atau bahkan mendahuluinya, baik ketika ruku’, atau turun untuk sujud, ataupun ketika bangun dari sujud. Tidak ada keraguan, ini termasuk fenomena yang perlu untuk diperbaiki. Dengan memberikan nasehat, pengajaran dan petunjuk  yang berkesinambungan.

Seandainya para makmum mau berfikir, niscaya mereka akan mengetahui. Jika makmum  tidak boleh keluar dari sholatnya sebelum imamnya, lalu mengapa mereka mendahului imamnya(dalam sholat-pent.) ?????. ini semua tidak lain karena syaitan telah menipu mereka, dengan tujuan mengurangi pahala sholat mereka. Abu Hurairah Radiyallahu Anhu berkata :
الذي يرفع رأسه ويخفضه قبل الإمام فإنما ناصيته بيد شيطان
“ Yang mengangkat dan merendahkan kepalanya sebelum imam,  itu dahi/jambulnya dipegang oleh syaithon”.(HR Malik dalam Al Muwatho”).

Makmum yang mendahului imamnya diancam oleh Nabi Sallalahu Alaihi Wasallam dalam haditsnya :
أما يخشى أحدكم أو ألا يخشى أحدكم إذا رفع رأسه قبل الإمام أن يجعل الله رأسه رأس حمار أو يجعل صورته صورة حمار
Tidakkah salah seorang diantara kalian takut, jika mengangkat kepala sebelum imamnya, Allah akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai atau bentuk tubuhnya seperti tubuh keledai (muttafaq alaih).

Kita memohon kepada  Allah agar mengkaruniakan kepada kita pemahaman didalam agama, nasehat kepada hamba-hamba-Nya, dan mengikuti sunnah Nabi-Nya sallalahu alaihi wasallam..Wallahu ta’ala a’lam

sumber :http://www.sahab.net/home/index.php?Site=News&Show=1014
|
This entry was posted on 16.11 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: