Untaian Nasehat untuk Muslimah
14.55 | Author: Abu Nabilah Al Makassary
Nasehat Untuk Muslimah


Asy Syeikh Al Allamah Muqbil bin hadi Al Wad’i Rahimahullah
 


  • Berpegang teguhlah kalian dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Sallalahu Alaihi Wasallam, serta hukum-hukum Allah_sesuai dengan kemampuan_ sebagaimana yang dipahami oleh generasi pendahulu yang sholih.





  • Bermuamalah dengan baik  terhadap kaum muslimin, bahkan dengan orang-orang kafir sekalipun. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

  • وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسْنًا
    Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia(QS. Al Baqarah :83).


    إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
    “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya”(QS. An Nisaa :58).


    وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُواْ
    “Apabila kalian berkata maka hendaklah kalian berlaku adil.” (QS. Al An’am:152).

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاء للهِ وَلَوْ عَلَى أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأَقْرَبِينَ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلاَ تَتَّبِعُواْ الْهَوَى أَن تَعْدِلُواْ وَإِن تَلْوُواْ أَوْ تُعْرِضُواْ فَإِنَّ اللهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
    “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian orang-orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kalian memutarbalikkan atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”(QS. An Nisa : 135).




  • Senantiasa berpakaian islami, dan menjauhkan diri dari menyerupai musuh-musuh islam. Imam Ahmad Rahimahullah dalam musnadnya menyebutkan hadits Abdullah bin Umar Radiyallahu anhuma :


  •  من تشبه بقوم فهو منهم
    Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut”

     
    Berkaitan dengan masalah pakaian, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :


    يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ
    “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu”. (QS Al Ahzab :59).
    Imam At Tirmidzy Rahimahullah dalam sunan nya meriwayatkan hadits Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu anhu :
    المرأة عورة ؛ فإذا خرجت استشرفها الشيطان
    “Wanita itu aurat, jika ia keluar, syeithon akan menghiasinya”.


  • Hendaknya berbuat baik kepada suaminya, jika menginginkan kehidupan yang bahagia. Nabi Sallalahu Alaihi Wasallam bersabda :




  • إذا دعا الرجل امرأته إلى فراشه فأبت لعنتها الملائكة
    Apabila seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidur, lalu istrinya menolak, maka istri tersebut akan dilaknat oleh malaikat”.(Muttafaq alaih).

    Dalam shohih muslim :

    إلا كان الذي في السماء غاضبًا عليها
    “Kecuali malaikat yang di langit akan murka kepadanya”.



  • Merawat anak-anaknya dengan sesuai dengan syariat islam. Imam Bukhari & Imam Muslim meriwayatkan hadits Abdullah bin Umar Radiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah Sallalahu Alaihi wasallam bersabda :

  • كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته …….. وذكر المرأة أنها : ( راعية في بيت زوجها ومسؤولة عن رعيتها
    Setiap kalian adalah pemimpin, dan satiap pemimpin bertanggung jawab dengan yang di pimpinnya.. Lalu Rasulullah menyebutkan tentang wanita (istri): bahwa ia membina(merawat) di rumah suaminya, dan bertanggung jawab akan hal tersebut”.
    Juga dalam hadits Ma’qal bin Yasar radiyallahu anhu, Rasulullah Sallalahu Alaihi wasallam bersabda :
    ما من راع يسترعيه الله رعيه ، ثم لم يحطها بنصحه إلا لن يجد رائحة الجنة
    Tidak ada seorang hamba yang Allah menyerahkan kepemimpinan kepadanya lalu ia tidak memimpin dengan penuh bimbingan, melainkan dia tidak akan mencium bau surga.”

    Maka tidak pantas seorang muslimah sibuk berdakwah, kemudian lalai dari mendidik anak-anaknya.




  • Hendaklah para muslimah ridho atas ketetapan Allah, mengenai keutamaan kaum lelaki terhadap kaum wanita. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :



  •  وَلاَ تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
    “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain”. (QS. An Nisaa’ :32).

    الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ وَالَّلاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
    “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”.(QS. An Nisaa’ :34).


    Dalam Shohih Bukhari & Muslim, dari hadits Abu Hurairah radiyallahu anhu, Rasulullah sallalahu alaihi wasallam bersabda :
    استوصوا بالنساء خيرًا ؛ فإنهن خُلقن من ضِلع ، وإن أعوج ما في الضِلع أعلاه ، فإن ذهبت تقيمه كسرته ، وإن تركته لم يزل به عوج
    “Nasihatilah wanita dengan yang baik (lemah lembut). Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk. Dan bagian terbengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kau paksa meluruskannya maka kamu akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok.”


    Maka hendaknya kaum wanita bersabar, atas apa yang telah Allah tetapkan baginya, tentang kelebihan kaum lelaki atasnya, namun bukan berarti kaum lelaki memperbudak wanita. Rasulullah sallalahu alaihi wasallam bersabda : 
    استوصوا بالنساء خيرًا ، فإنما هن عوان عندكم ، لا تملكون منهن غير ذلك ألا وإن لكم في نساءكم حقًا ، ألا وإن لنسائكم عليكم حقًا ، فحقكم عليهن أن لا يوطئن فرشكم من تكرهون ولا يأذنَّ في بيوتكم من تكرهون ، وحقهن عليكم أن تحسنوا إليهن في طعامهن وكسوتهن
    Berwasiatlah kalian kepada para wanita (istri) dengan baik karena mereka itu hanyalah tawanan di sisi kalian. Kalian tidak menguasai dari mereka sedikitpun kecuali hanya itu Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian (laki-laki) terhadap mereka (wanita) adalah mereka (wanita) tidak boleh membiarkan seorang yang kalian benci untuk menginjak permadani kalian dan mereka (wanita) tidak boleh mengijinkan orang yang kalian benci untuk masuk ke rumah kalian. Sedangkan hak mereka (wanita) terhadap kalian adalah kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka (wanita).”(Jami’ At Tirmidzy).

    Juga dalam sunan & musnad Imam Ahmad Rahimahullah, dari hadits Mu’awiyah bin Haidah radiyallahu anhu :


    أن رجلاً قال : يا رسول الله ما حق زوج أحدنا عليه !؟ قال : ( أن تطعمها إذا أطعمت ، وتكسوها إذا اكتسيت ، ولا تضرب الوجه ولا تقبح ، ولا تهجر إلا في البيت
    “Bahwasannya seorang laki-laki bertanya: “Ya Rasulullah, apakah hak-hak istri kami atas kami?,” Beliau menjawab, “Engkau memberi makan mereka bila engkau makan, engkau beri mereka pakaian bila engkau berpakaian, dan janganlah engkau memukul wajah mereka, dan janganlah kamu menjelekkan mereka, dan janganlah kamu memboikotnya kecuali di dalam rumah.”

    Maka perhatikanlah apakah yang mesti kalian lakukan? Semoga Allah merahmatimu. Maka hendaklah kita semua saling tolong-menolong dalam kebaikan. Seorang suami memperlakukan istrinya dengan pergaulan yang islami, dan membantu istri dalam menuntut ilmu dan berdakwah. Dan sebaliknya, seorang istri memperlakukan suaminya dengan pergaulan yang islami dan membantu suami dalam menuntut ilmu, berdakwah, dan menata dengan baik apa-apa yang ada di rumah. Sesungguhnya Allah Azza wa jalla- berfirman:
    وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

    “Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebajikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”(QS. Al Maidah :2).


    Sumber :http://www.sahab.net/home/index.php?Site=News&Show=868
    This entry was posted on 14.55 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

    0 komentar: