Berdoa kepada selain Allah
12.05 | Author: Abu Nabilah Al Makassary
Pertanyaan : Apakah boleh seorang wanita mengatakan (meminta) Yaa Umm Sibyaan, yaa 'afaariit, yaa Jinnah ?

Jawab : berdoa selain kepada Allah, pada apa-apa yang tidak ada yang mampu kecuali hanya Allah, dan jika diyakini bahwa mereka memberi manfaat dan mudhorat disamping Allah atau selain Allah, maka ini termasuk syirik besar. Allah Ta'ala berfirman :


قُلْ إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا


Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya menyembah Rabbku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya".(QS. Al Jin :20).


وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
"Dan Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.(QS Al Jin :18).


وَلا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَنْفَعُكَ وَلا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ


"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu Termasuk orang-orang yang zalim".(QS. Yunus :106).

Orang yang dimintai tidak bisa memberikan manfaat bagi dirinya, maka terlebih lagi tidak bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Allah Ta'ala berfirman :


قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلا ضَرًّا


Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan (QS. Al A'raf :188).
Padahal Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan untuk berdoa hanya kepada-Nya. Firman-Nya :


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ


"Dan Rabb kalian berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". (QS. Ghafir :60).

Dan jika berdoa kepada mereka (selain Allah), tanpa disertai keyakinan bahwa mereka mampu memberikan manfaat atau mudhorat selain Allah atau disamping Allah, maka inipun haram dan meskipun tidak sampai kepada batas kesyirikan

(Dinukil dari Nashihati Lin Nisaa' karya Ummu Abdillah Al Wadi'iyyah, hal 272-273)














 
This entry was posted on 12.05 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.