Hadits ke I

10.23 | Author: Abu Nabilah Al Makassary

Agama adalah akal

الدين هو العقل ، و من لا دين له لا عقل له

Agama adalah akal, dan barang siapa yang tidak punya agama maka tidak memiliki akal.

Berkata Asy Syeikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah (1/35), Hadits ini adalah hadits batil. Dikeluarkan oleh An Nasa'I, dari Abu Malik Bisyr bin gholib dari Az Zuhri dari majma' bin Jaariyah dari pamannya secara marfu' tanpa penyebutan kalimat "Agama adalah akal". An Nasa'I mengatakan bahwa hadits ini adalah batil mungkar. Berkata Al AlBani : "penyakitnya pada Bisyr, dia seorang yang tidak dikenal sebagaimana disebutkan oleh Al Azdi dan disetujui oleh Adz Dzahabi dalam "Miizan al I'tidal fii nuqad ar rijaal", Ibnu Hajar Al Asqalani dalam "lisaanul mizan".

(diringkas dari "silsilah al ahadits ad dhoifaah" karya Asy Syeikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah, hadits yang ke I)

Hadits Dho'if |

This entry was posted on 10.23 and is filed under Hadits Dho'if . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Mutiara Salaf

Al Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :“Asal dari kesyukuran adalah mengenali setiap nikmat dari sang pemberi nikmat, dengan merendahkan diri, menghinakan diri dan mencintai yang memberikan nikmat..” “Maka barangsiapa yang tidak mengetahui nikmat, bahkan jahil terhadap nikmat tersebut, ia belumlah dikatakan sebagai orang yang bersyukur”
“Dan barangsiapa yang mengetahui nikmat, namun tidak mengetahui siapa pemberi nikmat, inipun belum dikatakan sebagai orang yang bersyukur”
“Dan barangsiapa yang mengetahui nikmat, mengetahui pula siapa pemberi nikmat, namun ia mengingkari nikmat tersebut, maka sungguh ia telah kufur nikmat”
“Barangsiapa yang mengetahui nikmat, mengetahui siapa pemberi nikmat, mengakui dan tidak mengingkarinya, namun tidak melakukan ketundukan, cinta dan ridha kepada pemberi nikmat atas nikmat-nikmat tersebut, inipun termasuk orang yang belum mensyukuri nikmat”
“Barangsiapa yang mengetahui nikmat, mengetahui siapa pemberi nikmat, mengakui dan tidak mengingkarinya, melakukan ketundukan, cinta dan ridha kepada pemberi nikmat atas nikmat-nikmat tersebut, serta mempergunakan segala nikmat untuk taat dan pada apa-apa yang dicintai oleh pemberi nikmat, inilah orang yang mensyukuri nikmat”
(Taesir al Aziz Al Hamid hal. 627-628)

Abu Hazim Salamah bin Dinar berkata :" Setiap Nikmat yang tidak mendekatkanmu kepada Allah maka itu adalah MUSIBAH/BENCANA

Fudhoil ibn Iyadh Rahimahullah berkata :" Meninggalkan amalan karena manusia adalah RIYA Melakukan amalan karena manusia adalah SYIRIK dan IKHLAS adalah engkau selamat dari kedua hal tersebut
Tazkiyatun Nufus Hal. 17

موقع أهل السنة بلوبو

Radio Online

Mutiara Salaf

Artikel

Blog

Arabic

Entri Populer