بسم الله الرحمن الرحيم


من صالح بن فوزان إلى حضرة الأخ المكرم الشيخ ذو القرنين بن محمد السنوسي
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
وبعد: إليكم هذه الكلمة،
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. أما بعد:
أيها الإخوة الدعاة إلى الله في كل مكان تعلمون حفظكم الله أن الدعوات اليوم كثيرة ومتنوعة، كل يدعو إلى مذهبه وفكرته حتى الكفار يدعون إلى الكفر، قال الله تعالى: [أولئك يدعون إلى النار والله يدعو إلى الجنة].
والمبتدعة يدعون إلى البدع، وخير الدعاة وأصدقهم هم الذين يدعون إلى الله. قال الله تعالى:
[ومن أحسن قولا ممن دعا إلى الله وعمل صالحا وقال إنني من المسلمين].
فالذين يدعون إلى الله هم أحسن الناس قولا لأنهم هم الصادقون في دعوتهم، الصادقون في قولهم حيث لا يدعون إلى مذهب أو نحلة أو عصبية أو طائفية وإنما يريدون أن يخرجوا الناس من الظلمات إلى النور في اعتقادهم وأعمالهم. ولذلك يحرص أعداؤهم من دعاة الضلال على تفريق كلمتهم وإلقاء العداوة بينهم حتى لاتمضي دعوتهم في طريقها في تحرير الناس من رق الشرك والإبتداع إلى نور السنة والإتباع. ومن السير على منهج السلف إلى السير على منهج الخلف المعاكس حتى تتم لهم سيطرتهم على عقول الناس. فالواجب على الدعاة إلى الله أن يحذروا من كيد أعدائهم ويوحدوا صفوفهم ويصلحوا خلافاتهم كما قال الله تعالى:
[فاتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم].
 فكيف تريدون إصلاح الناس وأنتم لا تصلحون ذات بينكم، والله تعالى يقول لكم:
[وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان].
فلا تسمحوا لأعدائكم بالتدخل بينكم وإذهاب ريحكم، ولتكن دعوتكم متمشية على الكتاب والسنة ومنهج السلف [فلن يصلح آخر هذه الأمة إلا ما أصلح أولها] فاحذروا من الحزبيات والإنقسامات ووحدوا صفكم ومنهجكم وانشروا العقيدة الصحيحة التي وحدت بين المسلمين في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم  كما قال تعالى:
[واذكروا إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا]
بارك الله في علمكم وعملكم.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
أخوكم صالح بن فوزان الفوزان
Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, serta kepada seluruh keluarga, dan para sahabatnya.
Amma Ba’du:
Wahai saudara-saudara, para da’i kepada (jalan) Allah di seluruh tempat. Kalian mengetahui -semoga Allah menjaga Kalian- bahwa dakwah-dakwah cukup banyak dan beraneka ragam pada masa ini. Masing-masing mengajak kepada madzhab dan pemikirannya hingga orang-orang kafir pun mengajak kepada kekafiran. AllahTa’ala berfirman,
أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ
“Mereka mengajak kepada api neraka sedangkan Allah mengajak kepada surga.”
Para ahli bid’ah mengajak kepada bid’ah-bid’ah.
Sedang, para da’i yang terbaik dan paling jujur adalah orang-orang yang mengajak kepada (jalan) Allah. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Dan siapakah yang lebih baik ucapan(nya) daripada orang-orang yang mengajak kepada (jalan) Allah, beramal shalih, dan mengatakan bahwa aku termasuk orang-orang yang memasrahkan diri (kepada Allah).”
Berarti orang-orang yang mengajak kepada (jalan) Allah adalah manusia yang ucapannya paling baik karena mereka jujur dalam dakwah mereka (dan) mereka jujur dalam ucapan mereka, yang mereka tidak mengajak kepada sebuah madzhab, aliran, kefanatikan, maupun kelompok. Mereka hanya ingin mengeluarkan manusia dari berbagai kegelapan kepada cahaya, baik dalam perkara aqidah maupun amalan mereka.
Oleh karena itu, musuh-musuh mereka dari kalangan para da’i kesesatan sangat antusias untuk memecah-belah barisan mereka dan menumbuhkan permusuhan di antara mereka. Sehingga, dakwah mereka tidak bisa melintas di atas jalannya untuk membebaskan manusia dari perbudakan syirik dan bid’ah kepada cahaya Sunnah dan sikap mengikuti (Nabi). (Mereka mengalihkan manusia) dari berjalan di atas manhaj Salaf kepada manhaj khalaf yang berlawanan hingga mereka dapat menguasai akal-akal manusia secara sempurna.
Oleh karena itu, kewajiban para da’i kepada (jalan) Allah adalah hendaknya berhati-hati terhadap tipu daya musuh-musuh mereka, menyatukan barisan-barisan mereka, dan memperbaiki perselisihan-perselisihan mereka sebagaimana AllahTa’ala berfirman,
فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ
“Maka hendaklah Kalian bertakwa kepada Allah dan perbaikilah (persaudaraan) di antara Kalian.”
Bagaimana Kalian ingin memperbaiki manusia, sedangkan Kalian tidak memperbaiki (persaudaraan) di antara Kalian? Sementara Allah Ta’ala berfirman kepada Kalian,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Tolong-menolonglah Kalian di atas kebaikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong-menolong di atas dosa dan permusuhan.”
Janganlah Kalian memberi peluang kepada musuh-musuh Kalian untuk ikut campur di antara Kalian dan menghilangkan kekuatan Kalian. Hendaknya dakwah Kalian berjalan di atas Al-Qur`an, Sunnah, dan manhaj Salaf, “Tidak ada yang bisa membuat baik akhir umat ini, kecuali sesuatu yang telah membuat baik pendahulunya.”
Hendaklah Kalian menhindari sikap hizbiyyah ‘fanatik kelompok’ dan terbagi-bagi (berpecah-pecah). Satukanlah barisan dan manhaj Kalian. Sebarkanlah aqidah shahihah yang telah mempersatukan kaum muslimin pada masa Rasulullahshallallâhu ‘alaihi wasallam sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan ingatlah nikmat Allah atas Kalian ketika dahulu Kalian saling bermusuhan, kemudian Dia menjinakkan hati-hati di antara Kalian sehingga, dengan nikmat-Nya, Kalian menjadi bersaudara.”
Semoga Allah memberkahi ilmu dan amal Kalian.
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Saudara Kalian,
Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Ttd

(Diterjemahkan oleh Ustadz Abdul Mu’thi Al-Maidany hafizhahullah)
|
This entry was posted on 22.57 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: